Ada sebuah hadist Qudsi :"Sesungguhnya
Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku
bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku." [HR.Turmudzi]. Ternyata Hadist itu juga termasuk dalam hal makanan
yang kita makan. Nabi Muhammad SAW mengaplikasikan dalam kehidupan
dengan cara tidak pernah sekalipun mencela
makanan bahkan sebaliknya selalu memuji makanan apapun bentuknya apapun
masakannya kecuali jika makanan itu yang diharamkan oleh Allah. “Rosululloh tidak pernah mencela makanan sama sekali.
Bila Beliau menginginkan sesuatu Beliau memakannya dan bila tidak suka Beliau
meninggalkannya”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).Mencela makanan adalah, ketika
seseorang menikmati hidangan yang disaji-kan lalu ia mengomentari makanan
tersebut dengan mengucapkan terlalu asin, kurang asin, lembek, terlalu keras,
tidak matang dan lain sebagainya. Makanan adalah ciptaan Allah sehingga tidak boleh dicela. Di samping itu,
mencela makanan menyebabkan orang yang membuat dan menyajikannya menjadi
tersinggung (sakit hati). Ia sudah berusaha menyiapkan hidangan dengan sebaik
mungkin, namun ternyata hanya mendapatkan celaan. Oleh karena itu syariat
melarang mencela makanan agar tidak menimbulkan kesedihan dalam hati seorang
muslim.