PENDAHULUAN
Menopause
menurut beberapa referensi, merupakan
perdarahan rahim terakhir yang masih diatur oleh fungsi hormon indung telur.
Sedangkan masa menopause merupakan suatu masa dimana indung telur mengalami
penurunan fungsi, sehingga kadar hormon estrogen, hormon utama wanita, menjadi
rendah. Masa menopause (premenopause) umumnya terjadi mulai usia 40
tahun. Rendahnya kadar hormon estrogen ini memberikan pengaruh pada wanita,
baik secara fisik maupun psikis.
Gejala
menopause bermacam-macam, antara lain:
1. Keluhan vasomotor (yang berhubungan dengan pembuluh darah)
Hot flushes (semburan panas tiba-tiba di wajah, leher dan dada)
Night sweats (keringat berlebihan pada malam hari)
Hot flushes (semburan panas tiba-tiba di wajah, leher dan dada)
Night sweats (keringat berlebihan pada malam hari)
2. Atrofi urogenital
(penipisan mukosa vagina). Hal ini menimbulkan akibat lanjut berupa kekeringan
liang vagina, sehingga saat berhubungan suami istri terasa sakit dan terjadi
penurunan libido.
3. Perubahan pola haid.
Biasanya haid menjadi tidak teratur. Hanya 10% wanita yang langsung tidak
mendapat haid sama sekali.
4. Gejala lain (dianggap
sebagai gejala psikis dan sosio budaya), misalnya depresi, sakit kepala.
Gejala lain yang timbul merupakan manifestasi dari
rendahnya hormon estrogen, berupa kulit kering dan mulai keriput, payudara
kendur, timbunan lemak (terutama di pinggul), gangguan mood, penurunan
libido, dan sebagainya. Dalam jangka panjang, menopause meningkatkan risiko
osteoporosis dan penyakit jantung koroner.