Minggu, 26 Desember 2010

PROGNOSTIC NUTRITIONAL INDEKS (PNI) atau INDEKS PROGNOSIS GIZI (IPG)

Prognostic Nutritional Indexs (PNI) digunakan sebagai alat untuk mengetahui resiko atau prediktor perjalanan klinis berdasarkan penilaian status gizi . PNI biasa digunakan pada pasien-pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit. PNI telah dikembangkan sejak tahun 1979 untuk identifikasi indeks gizi yang mempunyai korelasi kuat dengan malnutrisi klinis yang relevan. Digunakan 4 Indeks Gizi untuk menentukan PNI yaitu: 1. Serum Albumin, 2. Serum Transferin, 3. TLK (Tebal Lemak Kulit) Trisep dan 4. Hipersensitivitas Tipe Lambat . PNI /IPG menunjukkan Resiko yang dinyatakan dalam bentuk % dari Morbiditas maupun Mortalitas individu Pasca Bedah.


Rumus PNI sbb:

PNI = 158-16,6 (Alb) - 0,78 (Ts) - 0,20 (TRN) - 5,8 (DH)

Untuk memudahkan menghitung Nilai PNI ada aplikasi yang dapat di download di link berikut:


Dimana:
PNI = Risiko persentase komplikasi setelah operasi,
Alb = Serum albumin konsentrasi (g / dL),
Ts = Triceps ketebalan lipatan kulit (mm),
Turnamen = Serum transferin konsentrasi (mg / dL), dan
DH = reaksi hipersensitivitas Tertunda (reaksi tidak = 0, indurasi 5mm = 2).
Mengacu pada sensitivitas, spesifitas dan nilai prediksi dengan menggunakan cutt off
PNI> 50% didapatkan indeks prediksi mortalitas 72% dengan nilai sensitivitas 86% dan spesifitas 69%.
Perubahan PNI dari >50% ke >40% meningkatkan sensitifitas menjadi 93%, Spesifitas 44% dan nilai mortalitas 51%

Kelemahan PNI antara lain:
1. Tidak memberikan informasi mengenai jenis kelainan gizi.
2. Indeks yang digunakan yaitu Albumin dan Transferin satu dengan lainnya berlaitan
3. Nilai Albumin dan transferin juga dipengaruhi faktor non gizi.

Referensi
Dempsey DT, GP Buzby, JL Mullen. Gizi penilaian pada pasien sakit parah. J Am Coll NUTR 1983; 2: 15-22



Tidak ada komentar:

Posting Komentar