Salah satu bagian yang menjadi favorit saya dalam menilai sebuah tesis atau laporan tugas akhir adalah bagian Kesimpulan. Kesalahan pada bagian ini sangat mudah dicermati. Seringkali mahasiswa menuliskan kesimpulan yang sebetulnya bukan hasil dari penelitian yang dilakukannya. Atau kesimpulan yang dituliskannya tersebut tidak dibuktikan dalam penelitiannya. Tiba-tiba muncul pernyataan pada bagian kesimpulan. Atau, kesimpulannya sebetulnya merupakan common sense, atau pengetahuan yang sudah diketahui secara umum.
Sebagai contoh, apa yang salah dari kesimpulan berikut. Sering mengkonsumsi buah dan sayur minimal 2 mangkok sehari dapat menurunkan resiko terkena Hipertensi 80% dibanding yang tidak mengkonsumsi. Kesimpulan seharusnya merupakan hasil penelitian anda. Dengan kata lain, jika tidak ada penelitian yang anda lakukan maka kesimpulan tersebut tidak dapat ditarik.
Ada lagi triks dalam membuat kesimpulan sebuah penelitian. Secara gampangnya mestilah sebuah kesimpulan pada sebuah penelitian itu menjawab dari dari rumusan masalah. Jika rumusan masalah yang kita pakai ada 5 item, maka minimal kesimpulan kita haruslah ada 5 item yang menjawab dari permasalahan tersebut. Alangkah kurang pas, jika Rumusan Masalah mengajukan A, sementara kesimpulan menjawab B, begitu seterusnya. Jadi jangan sampai menuliskan kesimpulan yang tidak menjawab rumusan masalah.
Sedangkan untuk saran sendiri lebih memuat kendala yang dihadapi dalam optimalisasi sebuah idealisasi yang kita jumpai dalam proses penelitian. Pastilah ‘dunia teori’ dan ‘alam praktek’ ada kesenjangan di antara keduanya. Tugas saranlah menjembatani keduanya. Researcher yang baik memang harus memasang mata ketiga dalam sebuah analisis yaitu tetap menyimpan di dalam benaknya, idealnya harus begini.. harus begini.. tetapi jangan sampai masuk ke dalam proses dan hasil penelitian itu sendiri yang dengan otomatis akan mengurangi objektivitas hasil penelitian itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar