Konsumsi makanan berkaitan erat dengan status gizi/status kesehatan dan umur harapan seseorang. Tanpa memperhitungkan faktor-faktor lain, maka dengan meningkatnya konsumsi makanan bergizi tinggi, status gizi akan bertambah baik dan umur harapan akan meningkat, sehingga jumlah individu berusia lanjut (manula, manusia lanjut usia) akan bertambah banyak. Di negara-negara maju, yang termasuk manula adalah mereka yang telah berusia 51 tahun atau lebih. Penulis kurang tahu apakah definisi tersebut tepat untuk kondisi Indonesia.
Masalah gizi yang dihadapi para manula berhubungan dengan menurunnya aktivitas fisiologis tubuhnya. Demikian pula karena umumnya status kesehatan mereka tidak seragam, maka sulit untuk menetapkan standar kebutuhan zat gizi bagi mereka sebagai satu grup populasi. Standar kebutuhan zat gizi bagi manula umumnya diperoleh dengan cara ekstrapolasi data bagi orang dewasa. Akan tetapi penerapan standar tersebut, apabila ada, harus dilakukan secara hati-hati, yaitu harus disesuaikan dengan keadaan individu masing-masing.
Di Indonesia standar semacam itu belum ada, sehingga di bawah ini akan diuraikan kebutuhan zat-zat gizi bagi manula secara umum.
Kalori
Kalori (energi) diperoleh baik dari lemak, karbohidrat maupun protein, yang masing-masing memberikan 9, 4 dan 4 kilo-kalori (Kcal) per gramnya. Jumlah kebutuhan kalori tiap orang berbeda-beda tergantung dari ukuran tubuh dan aktivitasnya. Umumnya orang dewasa membutuhkan sekitar 2.100 Kcal sampai 2.700 Kcal per harinya.
Keseimbangan kalori menyatakan bahwa jumlah kalori yang dikonsumsi harus sama dengan jumlah kalori yang digunakan oleh tubuh. Kalori yang digunakan tubuh dipakai untuk melangsungkan apa yang disebut “metabolisme basal” (pergerakan jantung, paru-paru, usus, aliran darah dll) serta untuk melaksanakan aktivitas (bekerja, pergerakan tubuh). Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul kegemukan (obesitas). Sebaliknya bila terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.
Beberapa penelitian menemukan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang berusia lanjut menurun sekitar 15 sampai 20 persen. Hal ini terutama disebabkan berkurangnya jaringan tubuh tanpa lemak (berkurangnya massa otot). Demikian pula umumnya aktivitas (kerja, olah raga) yang dilakukan para orang tua lanjut menurun. Oleh karena itu kebutuhan kalori bagi tubuhnya pun akan menurun.
Penurunan jumlah konsumsi kalori dapat dilakukan terutama dengan cara mengurangi konsumsi lemak, karena zat gizi ini memberikan kalori yang paling besar. Sebagai penggantinya dapat digunakan karbohidrat kompleks. Perlu juga diperhatikan agar densitas zat gizi dari makanan tetap tinggi, karena zat-zat gizi lain diperlukan dalam jumlah yang tetap atau bertambah besar.
Kegemukan akan menjadi masalah bila berat badan 20 persen lebih besar dari berat badan idealnya. Akan tetapi seseorang yang menderita penyakit jantung, hiperlipidemia, tekanan darah tinggi, diabetes atau arthritis, sebaiknya mempertahankan berat badan idealnya. Kegemukan akan mengakibatkan penyakitnya bertambah berat dan dapat mempercepat kematian.
Protein
Protein diperlukan oleh tubuh sebagai sumber utama senyawa nitrogen, untuk digunakan dalam sintesa protein tubuh (pertumbuhan), mengganti senyawa-senyawa nitrogen yang hilang, dan mempertahankan tubuh dari serangan penyakit (anti-bodi). Karena pada orang dewasa umumnya tidak terjadi lagi pertumbuhan, maka kebutuhan tubuhnya akan protein lebih sedikit dibandingkan dengan anak-anak maupun remaja. Untuk orang dewasa, secara rata-rata ditetapkan sebesar 0,8 gram per kilogram berat badan per hari (48 gram protein per hari bagi seseorang yang berat badannya 60 kg), dengan syarat nilai gizi protein tersebut setara dengan telur. Umumnya bagi protein yang nilai gizinya lebih rendah dari telur, diperlukan jumlah yang lebih banyak.
Di atas telah disebutkan bahwa pada orang yang berusia lanjut, massa ototnya berkurang, dengan kata lain total protein tubuhnya juga berkurang, oleh karena itu kebutuhan tubuhnya akan protein juga berkurang. Ternyata hal ini tidak benar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuhnya para orang tua berusia lanjut memerlukan konsumsi protein yang lebih banyak daripada orang dewasa muda usia. Hal ini dapat dijelaskan antara lain karena pada orang tua berusia lanjut efisiensi penggunaan senyawa nitrogen oleh tubuh telah berkurang. Selain itu, adanya stres (tekanan batin), penyakit infeksi, patah tulang dan lain-lain penyakit, akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan protein.
Beberapa peneliti, merekomendasikan, untuk manula sebaiknya konsumsi protennya ditingkatkan sebesar 12-14 persen dari porsi untuk orang dewasa.
Lemak
Selain sebagai sumber energi, lemak juga berfungsi sebagai sumber/pelarut vitamin A, D, E dan K, dan sebagai sumber asam-asam lemak esensial (linoleat, linolenat dan arachidonat). Asam-asam lemak esensial diperlukan oleh tubuh untuk berbagai macam tujuan, tetapi asam lemak ini tidak dapat disintesa oleh tubuh, sehingga harus disuplai dari makanan.
Telah diketahui bahwa tubuh manusia dewasa hanya memerlukan sekitar 2-3 persen dari total kalori yang dikonsumsinya berupa asam-asam lemak esensial. Jadi pengurangan konsumsi lemak seperti diusulkan di atas tidak usah dikhawatirkan akan mengurangi konsumsi asam-asam lemak esensial. Direkomendasikan agar konsumsi lemak dibatasi sampai 30 persen atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan. Sumber asam-asam lemak esensial adalah minyak/lemak nabati (kedelai, biji bunga matahari, jagung).
Konsumsi lemak jenuh maupun produk-produk hewani dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam plasma. Meskipun peningkatan kadar kolesterol tersebut bukan satu-satunya penyebab terjadinya atherosclerosis, tetapi pengurangan konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi serta lemak jenuh tinggi, sangat dianjurkan. Lemak dari ikan diketahui mengandung asam lemak tidak jenuh “omega 3” yang dapt mencegah/menyembuhkan atherosclerosis.
Karbohidrat
Salah satu masalah yang menghinggapi banyak orang berusia lanjut adalah konstipasi (sulit untuk buang air besar) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus (divertilulosis). Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat makanan yang baik adalah sayuran dan buah-buahan segar, serta serealia utuh. Bagi manula tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen serat makanan (banyak dijual di health food atau supermarket), karena dikhawatirkan akan mengikat mineral dan zat gizi lain sehingga tidak dapat diserap oleh tubuh.
Masalah lain sehubungan dengan karbohidrat ini adalah apa yang disebut sebagai lactose intolerance. Pada sebagian besar orang Asia dan Afrika, dalam ususnya tidak terkandung enzim pencerna gula susu (laktosa), sehingga setiap kali minum susu sapi akan berakibat diare, inilah yang dimaksud dengan lactose intolerance tersebut. Umumnya para manula akhirnya menjadi enggan untuk minum susu, padahal susu adalah smber mineral kalsium yang sangat diperlukan untuk pembentukan tulang, sumber protein bermutu tinggi, sumber riboflavin dan zat gizi lainnya.
Perlu dijelaskan bahwa produk-produk susu sapi yang dibuat dengan cara fermentasi (misalnya yoghurt dan keju) tidak akan menimbulkan diare, karena sebagian laktosanya telah digunakan oleh mikroba selam proses fermentasi.
Direkomendasikan pula agar para manula mengurangi gula-gula sederhana (gula pasir, sirup), dan mengganti sumber kalori ini dengan karbohidrat kompleks.
Vitamin dan mineral
Data yang berhasil dikumpulkan dari beberapa penelitian menyimpulkan bahwa umumnya para orang tua berusia lanjut kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niacin, folate, vitamin C, D, dan E. Umumnya kurangnya konsumsi vitamin ini disebabkan terutama dibatasinya konsumsi makanan.
Mineral yang sangat direkomendasikan adalah kalsium, phosphor, magnesium, zat besi, seng, serta iod. Sementara itu juga beberapa mineral mikro seperti chromium, tembaga, fluorida, mangan, molybdenum dan selenium. Jumlah vitamin dan mineral yang dianjurkan sama seperti porsi untuk orang dewasa muda usia.
Masalah defisiensi yang paling menonjol adalah kurangnya mineral kalsium yang dapat mengakibatkan kerapuhan tulang, serta defisiensi zat besi yang dapat mengakibatkan anemia.
Cairan
Sebagian besar para manula mengurangi minum karena berbagai alasan, misalnya rasa mual setelah minum susu, keasaman sari buah (jeruk) yang mengganggu lambungnya, serta tidak suka air. Kenyataan menunjukkan bahwa penyebab utamanya adalah keengganan untuk seringkali buang air kecil, karena menurunnya kontrol terhadap kandung air seni.
Orang dewasa dianjurkan untuk minum sebanyak 2 sampai 2,5 liter per hari. Cairan sangat diperlukan oleh tubuh untuk mengganti yang hilang (keringat, air seni), membantu pencernaan makanan, serta membersihkan ginjal.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar