Sabtu, 28 Juli 2012

BAHAYA “ TIDAK BERHENTI MAKAN SEBELUM KENYANG”


Kita sering mendengar hadist Nabi SAW yang berbunyi “Kami adalah suatu kaum yang tidak akan makan sampai kami lapar, dan apabila kami makan maka kami berhenti sebelum kenyang”. Makan ketika lapar dan Harus berhenti sebelum kenyang. Ajaran tersebut ternyata luar biasa manfaatnya bagi kesehatan kita. Apabila kita  belum mengamalkannya coba simak bahaya apa saja jika kita tidak menghentikan makan sebelum kenyang alias kita makan sampai kenyang .

  • Terjadi gangguan pencernaan : makan secara berlebihan dalam Islam jelas dilarang Nabi SAW telah memberi tuntunan bahwa perut sebaiknya terdiri tiga bagian 1/3 bagian makanan, 1/3 air dan yang penting juga 1/3 udara. Jika jumlah makanan dalam lambung terlalu banyak atau melebihi kapasitas enzim pencernaan yang yang diproduksi, maka makanan tidak tercerna dengan sempurna. Makanan yang tidak tercerna sempurna ini kemudian masuk ke usus dan menyebabkan fermentasi, salah cerna, dan menimbulkan gas. Akibat makan berlebihan dapat juga timbul gejala berupa rasa sakit perut dan perut dirasakan penuh dan membengkak, hal ini dibuktikan dengan bersendawa (belching) yang keras bertubi-tubi. Simtom ini terutama ditemukan pada meraka yang bergantian menelan dan mengeluarkan udara. Bila tidak dapat bersendawa, maka perut akan terasa kembung (meteorismus) dan kentut (flatus) yang tidak berbau. Selain perut menjadi tidak enak juga dapat berakibat muntah dan diare.
  • Tubuh bannyak menghasilkan radikal bebas yang dihasilkan oleh tubuh . Oksigen yang kita hirup akan diubah oleh sel tubuh secara konstan menjadi senyawa yang sangat reaktif, dikenal sebagai senyawa reaktif oksigen yang diterjemahkan dari reactive oxygen species(ROS), satu bentuk radikal bebas. Perisitiwa ini berlangsung saat proses sintesa energi oleh mitokondria atau proses detoksifikasi yang melibatkan enzim sitokrom P-450 di hati. Produksi ROS secara fisiologis ini merupakan konsekuensi logis dalam kehidupan aerobik. Aktifitas makan merupakan salah satu aktifitas aerobik yakni aktifitas yang memerlukan oksigen makan yang berlebihan konsekunsinya akan memerlukan oksigen yang banyak akibatnya produksi radikal bebas juga banyak. Kelebihan produksi radikal bebas akan menyebabkan terjadinya stress oksidatif yang dapat membawa kerusakan mulai tingkat sel. Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan aktivitas radikal bebas mencakup lebih dari 50, di antaranya adalah penuaan dini, stroke, asma, diabetes mellitus, berbagai penyakit radang usus, penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, parkinson, hingga AIDS serta Kanker.
  • Melonjaknya kadar gula darah. Sering kita mendengar istilah Indeks glikemik (IG) suatu istilah yang berkaitan erat dengan metabolisme karbohidrat. IG pangan merupakan indeks (tingkatan) pangan menurut efeknya dalam meningkatkan kadar gula darah. Pangan yang mempunyai IG tinggi bila dikonsumsi akan meningkatkan kadar gula dalam darah dengan cepat dan tinggi. Sebaliknya, seseorang yang mengonsumsi pangan ber-IG rendah maka peningkatan kadar gula dalam darah berlangsung lambat dan puncak kadar gulanya rendah. Tetapi yang sering kita lupakan selain faktor Indeks Glikemik karena jenis bahan makanannya yang sudah memang tinggi indeks glikemiknya seperti karbohidrat sederhana contoh gula pasir, sirop dll jumlah makanan yang berlebihan juga akan menyebabkan melonjaknya kadar gula darah kita. Ketika kadar gula darah melambung tinggi otomatis tubuh akan segera memproduksi hormon insulin besar-besaran untuk menurunkan kadar gula darah. Kebisaan makan berlebihan yang berdampak pada melonjaknya kadar gula darah tersebut akan mendorong tubuh lebih pandai menyimpan lemak dari pada menggunakannya dampaknya bobot tubuh akan membengkak. Tubuh akan mempunyai komposisi lemak yang banyak dibanding protein keadaan tersebut akan menyebabkan tubuh kesulitan memperoleh alat transportasi untuk membawa molekul glukosa ke dalam sel yaitu Glukosa transporter-4 (GLUT-4) akibatnya dapat menyebabkan kencing manis.
  •  Menurunnya kebugaran. Makan berlebihan secara sunah jelas menyalahi dimana proporsi 1/3 makanan, 1/3 air dan 1/3 udara menjadi tidak terpenuhi. Hal tersebut mengakibatkan saluran pencernaan menjadi kerja keras sehingga tubuh jadi lemas dan malas. Selain itu kenikan gula darah yang melonjak yang mengakibatkan produksi insulin melimpah ruah memicu asam amino masuk kedalam otak kita dan akibatnya kita menjadi mengantuk, jadi tidak heran jika kita kenyang maka kawannya adalah mengantuk.
  •  Meningkatnya RQ (Respiratory Quotient) berakibat nafas jadi sesak.(RQ) Merupakan rasio antara karbondioksida yang dikeluarkan selama respirasi dengan mole Oksigen yang digunakan; ditentukan dengan cara menempatkan suatu organisme dalam ruangan respirasi tertutup. Nilai RQ bersifat karakteristik dengan jenis senyawa yang dioksidasi; oksidasi metabolic lemak menghasilkan nilai RQ=0,7; protein RQ=0.8 dan karbohidrat RQ=1,0. Ketika makan berlebihan lebih-lebih sumber makanannya adalah karbhidrat maka dampak yang akan diperoleh adalah banyaknya produksi karbondioksida yang berlimpah akibatnya kita akan terasa sesak bernafas terlebih pada orang yang telah mempunyai penyakit paru.
  • Kejenuhan Siklus Kreb. Siklus Kreb adalah merupakan rangkaian oksidasi lengkap bahan makanan: sebagai sumber ostetik koenzim A, fungsi emfibolik siklus Kreb serta pembentukan energi. Jika kita makan berlebihan maka siklus kreb akan dapat menjadi jenuh sehingga metabolisme akan menjadi tidak normal. Kedaan tersebut berdampak pada keadaan tubuh akan lebih rajin menyimpan energinya dalam bentuk lemak akibatnya orang cenderung kegemukan dan obesitas yang tentunya berisiko terkena berbagi penyakit degeneratif, atau penyakit yang biasanya bersifat kronis membutuhkan waktu dan biaya banyak untuk penanganannya yang bisa bikin menderita baik yang sakit maupun keluarga yang membiayainya.(Pramono, www.giziwebster.co.cc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar