Rabu, 08 Agustus 2012

SAATNYA MENGUKUR LINGKAR PERUT


Puasa telah memasuki hari yang ke 21 saat tepat untuk dievaluasi apakah diet puasa kita berhasil atau tidak cara yang paling gampang lihat lingkar perut kita,apakah tetap  atau malah bertambah ukurannya. Ajaran Islam jelas dan tegas menganjurkan kita agar menjaga perut kita. Rasulullah  Nabi Muhammad SAW  dengan terang benderang telah mengingatkan : “Perut itu adalah rumah segala penyakit, dan membatasi atau menjaga makan adalah awal dari pengobatan, sedangkan permulaan segala penyakit adalah mengisi perut berlebih-lebihan. Ulama Besar  Al-Gazali mempertegas bahaya tidak menjaga perut “Bahwa keadaan kenyang mengajak kepada bergeloranya syahwat-syahwat yang rendah dan menggerakkan berbagai penyakit di dalam tubuh”.  Dari uraian diatas jelas bahwa menjaga perut dari makan yang berlebihan atau makan sampai kekenyangan sangat merugikan bahkan berbahaya bagi kesehatan yang akhirnya juga berpengaruh terhadap tingkah laku kita.

Dalam ilmu gizi untuk mengetahui status gizi dapat menggunakan indicator Lingkar Perut. Lingkar perut normal bagi wanita nilainya kurang dari 80 cm dan bagi pria kurang dari 90 cm. Lingkar perut yang berukuran lebih dari normal dan secara kasat mata bisa dilihat bentuk perut yang buncit dari berbagai hasil penelitian ilmiah akan menjadi resiko timbulnya berbagai penyakit . Hasil kajian yang dipublikasikan The New England Journal of Medicine penelitian  terhadap sekitar 360.000 orang di sembilan negara Eropa belum lama ini menyebutkan, ukuran lingkar pinggang dapat menjadi indikator yang kuat dalam mengukur risiko kematian dini. Para ahli menyimpulkan, setiap penambahan 5 sentimeter pada lingkar pinggang atau perut, risiko kematian dini akan meningkat antara 13 hingga 17 persen. Sekarang saatnya kita periksa masing-masing perut kita apakah perut kita termasuk buncit dengan ukuran diatas normal. Pastikan bahwa ukurannya tidak lebih dari 90 cm bagi pria dan 80 cm bagi wanita. Jika lebih, waspadalah karena Anda sudah mengalami apa yang dinamakan obesitas abdominal. Jika tidak  waspadalah selanjutnya akan melangkah ke stadium berikutnya  yakni Cardiometabolic Risk (CMR) dan Cardiometabolic Disease (CMD). Jika sampai melangkah ke stadium itu, maka penderitanya bisa mengalami sindroma metabolik  pada CMR atau penyakit jantung koroner dan bahkan hingga stroke pada CMD.
Jangan sampai kita menjadi orang yang termasuk lalai menjaga perut kita dan digolongkan orang yang berlebih-lebihan padahal Allah dengan tegas benci terhadap orang yang berlebih-lebihan,seperti dalam firmannya: "Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. "(Surat Al-A'raf ayat 31)
Jadi jelaslah bagi kita menjaga perut adalah sesuatu yang sangat penting dan diutamakan dalam ajaran Islam bahkan sudah selayaknya Perut dapat dijadikan Indikator Status Gizi yang Islami. Mari kita jaga perut kita dengan makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang serta pilih makanan yang halalan dan thoyiban. Ingatlah diet itu juga ibadah. (Pramono, RSUD Ulin Banjarmasin; www.giziwebster.co.cc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar