Minggu, 14 Oktober 2012

MENGENAL ANTIOKSIDAN SUPER POWER ASTAXANTIN


Para ahli sepakat bahwa penuaan dini, berbagai penyakit gangguan metabolisme mulai diabet, jantung termasuk kanker salah satu penyebabnya adalah karena si perusak yang bernama Radikal Bebas. Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain. Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata, sebagai contoh serangan jantung & kanker.Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas, diperlukan antioksidan.

Kita semua yakin bahwa Setiap Tuhan menurunkan suatu penyakit pasti bersamaan dengan obatnya. Jika sampai sekarang ada suatu penyakit dan belum dapat diatasi alias belum ketemu obatnya itu karena keterbatasan manusia. Berbagai penelitian terus dilakukan agar dapat menemukan obat / zat berbagai penyakit, salah satunya adalah ditemukannya fakta bahwa ASTAXANTIN merupakan zat yang dapat berperan sebagai antioksidan yang sangat hebat. Astaxanthin 550 – 1000 kali lebih kuat dibanding VITAMIN E,Astaxanthin 6000 kali lebih kuat dibanding VITAMIN C,Astaxanthin 800 kali lebih kuat dibanding Coenzyme Q10, Astaxanthin 560 kali lebih kuat dibanding EGCG (Green Tea), Astaxanthin 75 kali lebih kuat dibanding Alfa Lipoic Acid, Astaxanthin 40 kali lebih kuat dibanding Beta Karoten, Astaxanthin 17 kali lebih kuat dibanding Grape Seed.

Astaxanthin adalah karotenoid alami (tergolong karoten) yang memiliki kekuatan antioksidan luar biasa. Astaxanthin bisa ditemukan di mikroalga diseluruh dunia, mulai dari danau tropis sampai padang salju antartika.

Sumber bahan makanan Astaxantin terdapat pada Udang, ikan salmon, kerang. Kandungan astaxanthin terbanyak ada pada sejenis mikroalga, yaitu Haematococos pluvalis. 

Penelitian Uchiyama dkk pada tikus obesitas dengan DM tipe 2 menunjukkan Astaxanthin terbukti melindungi sel β pankreas dari gangguan fungsi akibat kerusakan oksidatif. Didapatkan pula bahwa tikus yang diberi Astaxanthin menunjukkan respon profil yang lebih baik terhadap uji toleransi glukosa intraperitonea. Hal ini menunjukkan bahwa Astaxanthin melindungi fungsi pankreas dan sensitivitas insulin.

Berbagai manfaat Astaxanthin memang masih dalam penelitian yang sedang dilakukan akan tetapi temuan awal yang menunjukkan manfaat luar biasa tidak ada salahnya untuk dicoba untuk mengatasi berbagai penyakit yang ada siapa tahu merupakan zat/obat yang selama ini belum diketahui... Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar