Minggu, 16 September 2012

INGIN SALURAN CERNA SEHAT CUKUPI BUTIRAT


Butirat merupakan asam lemak lemak yang mempunyai rantai pendek (short chain fatty acid – SCFA) dan dapat menjadi sumber energi penting bagi sel-sel saluran cerna (intestinal) anda,SCFA ini diperkirakan menyumbang sekitar 5% - 15% total kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Manfaat Butirat selain menjadi sumber energi bagi sel-sel saluran cerna adalah:

1. Butirat dan proses peradangan
Berkurangnya butirat di dalam lumen usus akan mengganggu suplai energi sel enterosit yang akan menyebabkan atrofi mukosa usus; hal ini terjadi misalnya pada kolitis maupun kolitis ulseratif. Butirat akan menurunkan konsentrasi TNF-alfa
pada proses peradangan.

2. Butirat sebagai agen penghambat karsinogenesis kolon
Mekanisme butirat sebagai agen antikarsinogenik diantaranya dengan : induksi apoptosis, menghambat proliferasi, dan promosi proses diferensiasi sel. Selain itu butirat juga menghambat migrasi sel tumor dengan menghambat DAF (decay accelerating factor), serta menghambat aktivasi prometastatik
metaloproteinase.

3. Butirat dan stres oksidatif
Terdapat bukti bahwa butirat mampu memodulasi stres oksidatif, mampu menurunkan H2O2 yang dapat menginduksi kerusakan DNA, protein dan lemak. Jadi butirat mempunyai efek terhadap aktivitas antioksidan intraseluler dan tehadap
sistem repair DNA.

4. Butirat sebagai barier pertahanan kolon
Komponen utama barier saluran cerna adalah lapisan musin dan TFFS (trefoil factors) - mucin-associated peptide yang mempengaruhi viskoelastisitas lapisan mukus. Butirat akan meningkatkan sintesis musin, serta fungsi-fungsi lainnya.

5. Butirat dan permeabilitas epitel kolon
Efek butirat terhadap permeabilitas epitel kolon belum diketahui pasti namun studi invitro maupun invivo menunjukkan bahwa efek terhadap permeabilitas tergantung dari dosis, model atau spesies yang digunakan

Sekarang pertanyaanya adalah bagaimana mencukupi Butirat? ternyata tidak susah karena Butirat dihasilkan dari produk fermentasi atau produk metabolit proses fermentasi yang dilakukan oleh probiotik. Secara in vitro diketahui bahwa peningkatan konsumsi pangan kaya serat seperti kulit atau sekam dari gandum, oat, barley, jagung dan beras, serat kedelai ekstrak sayuran, dan serat pea akan meningkatkan produksi SCFA. Kemampuan fermentasi (tingkat dan kecepatan fermentasi karbohidrat sangat beragam). Sebagai contoh, pektin dilaporkan tingkat fermentasi pektin mencapai 97% sementara tingkat fermentasi selulosa dan kulit (sekam, bran) maizena hanya 6-7%. Komponen wheat bran yang terfermentasi kurang dari 50%, sementara psyllium berkisar antara 20 – 50% dan oat bran mencapai 96%. Makin besar (sempurna) tingkat fermentasi dari suatu polisakarida, maka jumlah SCFA yang dihasilkan akan semakin besar.

JADI KESIMPULANNYA JIKA INGIN SEHAT CUKUPI KEBUTUHA SERAT MAKANAN PADA KONSUMSI HARIAN DENGAN CUKUP MAKAN BUAH, SAYUR DAN KELOMPOK BIJI-BIJIAN. ...Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar